Mengenai Saya

Selasa, 14 Februari 2012

PROPOSAL PKL


PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG

 MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN SAPI BALI DI KANDANG KOLEKTIF ”PATUH KENE” DESA LINGSAR KEC. LINGSAR KAB. LOMBOK BARAT


                                     

      OLEH :   
                                              RYAN ARYADIN PUTRA
         (BIB 008 026)



PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
JURUSAN ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2011


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ternak sapi merupakan ternak yang paling banyak dipelihara oleh para peternak yang ada di NTB, yang mana ternak sapi yang dipelihara banyak jenisnya diantaranya sapi bali, sapi hissar, sapi limosin, sapi FH, sapi Brahman dan banyak lagi jenis-jenis sapi lainnya..
Sapi potong lokal Indonesia  mempunyai keragaman genetik yang cukup besar yang mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan tropis (udara panas dengan kelembaban rendah dan tatalaksana pemeliharaan ekstensif), pada kondisi dimana kuantitas dan kualitas pakan yang terbatas, relative tahan serangan penyakit tropis dan parasit, serta performan reproduksinya cukup efisien, sapi potong lokal berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai materi genetic dalam pengembangan sapi potong yang unggul (Wiyono dan Aryogi, 2006)
Usaha penggemukan sapi ini didominasi oleh peternakan rakyat dan kurang diminati oleh pemodal karena dianggap secara ekonomis kurang menarik dan memerlukan waktu pemeliharaan cukup panjang. Paradigma pembangunan peternakan pada era globalisasi adalah terwujudnya masyarakat yang sehat dan produktif serta kreatif melalui peternakan tangguh berbasis sumber daya lokal. Guna mewujudkan  hal ini perlu adanya dorongan  kepada petani agar dapat memperoleh pendapatan yang lebih layak. Salah satu upaya yang bisa  dilakukan adalah diversifikasi usaha yaitu dengan mengelola sapi jantan atau induk afkiran dari hasil pembibitan untuk dipelihara sebagai ternak yang digemukkan.
Usaha penggemukan sapi cukup menguntungkan apabila didukung terpenuhinya pakan  secara kualitas maupun kuantitas dengan harga seefisien mungkin. Ransum untuk penggemukan sapi tidak cukup hanya dipenuhi dari pakan hijauan saja, melainkan perlu dukungan pakan konsentrat yang memadai. Kebutuhan pakan konsentrat ini tergantung jenis sapi yang dipelihara, untuk sapi-sapi lokal yang memiliki kemampuan menghasilkan pertambahan bobot badan < 1 kg/hari, memerlukan pakan konsentrat yang lebih kecil.  Lain halnya untuk sapi-sapi peranakan unggul yang memiliki kemampuan menghasilkan pertambahan bobot badan > 1 kg/hari, maka memerlukan pakan konsentrat yang lebih tinggi (Nuschati et al.,2007).
Pada wilayah marjinal, penyediaan pakan untuk penggemukan sapi semaksimal  mungkin harus bertumpu pada pemanfaatan bahan pakan lokal agar kelangsungan usaha dapat berkelanjutan. Namun sering kali bahan pakan konsentrat  lokal harganya justru mahal, sehingga  tidak menutup kemungkinan masuknya bahan lain yang kita perlukan dari luar lokasi selama harganya murah dan mudah dalam pengadannya  serta dapat dijangkau oleh petani/pengguna. Sedangkan pakan hijauan lokal dapat bersumber dari rumput dan daun-daunan atau memanfaatkan limbah pertanian yang diolah/difermentasi.
Di antara berbagai bangsa sapi yang ada di Indonesia, sapi Bali merupakan salah satu sapi asli Indonesia yang cukup penting dan terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Populasi sapi Bali di Indonesia pernah dicatat dua kali yaitu pada tahun 1984 dan 1988, pencatatan jumlah sapi Bali setelah itu tidak pernah dilakukan lagi, sehingga jumlahnya saat ini tidak diketahui dengan pasti. Pada tahun 1988 jumlah sapi Bali tercatat 2.632.125 ekor yang berarti sekitar 26,9% dari total sapi potong di Indonesia. Dibandingkan sapi asli atau sapi lokal lainnya di Indonesia (sapi Ongole, PO dan Madura), persentase sapi Bali tersebut adalah yang tertinggi (Ditjen Bina Produksi Peternakan, 2002). Penyebaran sapi Bali saat ini hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia, kecuali Propinsi DKI Jakarta. Empat propinsi yang memiliki jumlah sapi Bali terbesar di Indonesia adalah Propinsi Sulawesi Selatan, NTB, Bali dan NTT
Apalagi dengan adanya program pemerintah NTB yang sekarang ini yaitu BSS (Bumi Sejuta Sapi), memberikan peluang sangat bagus bagi para peternak sapi yang menjadikan sapi sebagai usaha utama mereka. Secara tidak langsung pemerintah NTB membuka lapangan pekerjaan yang sangat menjanjikan bagi para peternak (khususnya) dan pada (umumnya) bagi para usaha-usaha lainnya yang bergelut dalam usaha peternakan.

B.     Tujuan dan Kegunaan Praktik Kerja Lapang
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapang ini adalah;
1.      Untuk dapat mengetahui bagaimana cara pemberian pakan sapi yang benar.
2.      Agar bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah khususnya tentang manajemen pakan sapi.

Kegunaan Kegiatan
Adapun Kegunaan dari Praktik Kerja Lapang ini adalah;
1.      Dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara pemberian pakan yang baik dan benar.
2.      Bisa mempraktikkan secara langsung sistem pemeliharaan ternak sapi yang benar sesuai dengan sistem pemeliharaan sapi yang ada di dalam buku.
3.      Dapat bertukar pikiran dengan para peternak yang ada di kelompok ternak stempat tentang kendala-kendala yang sering di hadapi.
RENCANA KEGIATAN

A.    Lokasi Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL)
Adapun Praktik Kerja Lapang dilaksanakan di kandang Kelompok ”Patuh Kene” Dusun Lingsar Barat.

B.     Waktu Kegiatan
Kegiatan Praktik Kerja Lapang ini berlansung mulai saat diresmikannya syarat-syarat pelaksanaan PKL dan dilaksanakan selama 192 jam (30 hari).

C.    Macam Kegiatan dalam Praktik Kerja Lapang (PKL)
1.      Mengamati bagaimana sistim pemberian pakan yang dilakukan di kandang kelompok tersebut
2.       Ikut melakukan kegiatan yang berlangsung yang terjadi di tempat Praktik  Kerja Lapang (PKL).

D.    Peserta Praktik Kerja Lapang (PKL)
Dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) ini, pesertanya hanya satu orang saja, dan dilakukan secara magang di kandang kelompok patuh kene Dusun Lingsar Barat














JADWAL PKL

No
Rencana Kegiatan
Bulan
Oktober
November
Desember
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Konsultasi dosen pembimbing












2.
Penyusunan proposal












3.
Pengiriman surat












4.
Pelaksanaan pkl












5.
Penyusunan Laporan












6.
Evaluasi
















KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG

A.    Waktu dan Lokasi PKL
Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang ini dimulai dari tanggal 18 Oktober – 18 November 2011, Lokasinya bertempat di Kandang kolektif Patuh Kene Dusun Lingsar Barat.

B.     Macam Kegiatan PKL
Dalam Praktek Kerja Lapang yang dilaksanakan di Kandang kolektif Patuh Kene Dusun Lingsar Barat, sesuai dengan judul PKL yaitu “manajemen pemberian pakan sapi bali di kandang kolektif ”patuh kene” desa lingsar kec. Lingsar kab. Lombok barat”. Yang dalam sistem pemberian pakan sapi ini, hal-hal yang dilakukan adalah mengamati dan melakukan yang berkaitan dengan pemberian pakan, Selama kegiatan praktek kerja lapang berlangsung, kegiatan yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir, yang akan diuraikan sebagai berikut :
1.      Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan persiapan-persiapan seperti :
1. Melapor kepada ketua Kelompok Ternak
1.      Survey lokasi
2.      Melakukan konsultasi dengan para peternak setempat
3.      Mengambil dokumentasi lokasi

1.      Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini dilakukan kegiatan yang mencakup dengan sistem peneliharaan sapi sebagai berikut :
1.      Membantu peternak di dalam memberikan makan dan minum ternak.
2.      Membantu peternak dalam membersihkan kandang
3.      Memisahkan bahan pakan berbahaya sebelum diberikan ke ternak
4.      Melakukan wawancara dengan peternak yang berkaitan dengan kendala yang dihadapi selama berternak


3.      Tahap Akhir
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan yaitu :
1.        Meminta tanda tangan ketua Klompok Kandang “Patuh Kene Dusun Lingsar Barat” dan melengkapi tanda tangan fasilitator,
2.        Pembuatan laporan PKL.

2.      Jadwal Kegiatan PKL
Table 1. Jadwal Kegiatan PKL di Kandang Klompok Patuh Kene Dusun Lingsar Barat.
No
Rencana Kegiatan
Bulan
Oktober
November
Desember
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Konsultasi dosen pembimbing












2.
Penyusunan proposal












3.
Pengiriman surat












4.
Pelaksanaan pkl












5.
Penyusunan Laporan












6.
Evaluasi













3.      Manfaat Kegiatan PKL

Manfaat Bagi Mahasiswa
Adapun manfaat yang bisa diambil Mahasiswa setelah dilaksanakan PKL adalah;
1.      Untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman Sistem pemberian pakan pada Sapi.
2.      Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan di bangku kuliah, dengan cara mempraktikkan langsung kepada para peternak yang ada dimasyarakat cara-cara memelihara sapi yang benar dan menguntungkan.



Manfaat Bagi Peternak
Adapun manfaat yang bisa diambil oleh para peternak  adalah;
1.      Para peternak bisa terbantu dengan adanya PKL dari mahasiswa, karena dapat membantu mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan Sistem Pemberian pakan Sapi.
2.      Para peternak bisa saling konsultasi dengan mahasiswa yang PKL di Kandang Kelompok Ternak mereka, tentang kendala yang ditemukan selama mereka berternak.

Manfaat Bagi Fakultas
Adapun manfaat yang bisa diambil oleh pihak Fakultas adalah;
1.      Dapat saling membagi informasi mengenai perkembangan usaha peternakan yang memberikan manfaat bagi para Peternak dan pihak Fakultas
2.      Dapat terjalin hubungan yang baik antara para peternak di masyarakat dengan pihak akademika, yang berkaitan dengan manajemen pemberian pakan sapi.
.


Lampiran 1. Data Pribadi Mahasiswa PKL

1.      Nama                                 : RYAN ARYADIN PUTRA
NIM                                  : BIB 008 024
TTL                                   : Bima, 31 Januari 1989
Agama                               : Islam
Jurusan                              : Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (INMT)
Progran studi                     : SI Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (INMT)
Fakultas                             : Peternakan
Universitas                        : Mataram
Total SKS                         : 138
IPK                                   : 3.39
Alamat                              : Jln. Kapuas V No. 20. Perumnas Ampenan Mataram
                 
No. Tlp/ Hp                       : 085253368580



DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Bina Produksi Peternakan. 2002. Buku Statistik Peternakan Tahun 2002. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Departemen Pertanian.  Jakarta.

Nuschati, U., Subiharta, Wiloeto, D., Utomo, B., Pramono, D. Ernawati, Sunarso, Supriyondo, Y., Hardiyati, S., Riyanto & Suharno. 2000. Laporan hasil pengkajian. Pengkajian sistem usaha tani (SUT) sapi potong di lahan kering Ja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar